1.Stasiun Muntilan
Bangunan Eks Stasiun Muntilan Kini Beralih Fungsi Menjadi Terminal Drs. Prajitno Muntilan
2.Stasiun Mertoyudan
Stasiun ini pernah digunakan oleh PDAM.Entah Digunakan Oleh Siapa Saat
Ini...Yang Jelas Di Depan Eks Stasiun Mertoyudan Berdiri Warung Bubur
Ayam Stasiun.
3. Stasiun Kebon Polo
Kini bekas stasiun Kebon Polo difungsikan sebagai sebuah subterminal yang melayani angkutan dalam kota
Dan kondisi stasiun tersebut tidak terawat lagi. Lembaga atau
instansi yang membawahi keberadaan situs itu, tak jelas. Pemkot selama
ini meminjam aset PT KAI untuk dimanfaatkan menjadi terminal.
4.Stasiun Secang
Stasiun Secang merupakan stasiun paling strategis di seputar Magelang
dan Temanggung. Hal ini karena posisinya yang berada di 3 jalur, yaitu
antara Magelang, Temanggung/Parakan dan Ambarawa/Willem I. Karena begitu
strategis nya maka Stasiun Secang lebih luas dan memiliki jalur
perlintasan lebih banyak Apalagi jenis loko yang melayani jurusan ke
Ambarawa juga beda di karenakan memakai rel bergerigi untuk melewati
tanjakan di wilayah pegunungan.
Berdasarkan papan nama yang ada di lokasi, stasiun Secang saat ini
digunakan sebagai Gedung Purna Bakti Kecamatan Secang sedangkan bekas
ruang loket penjualan tiket digunakan untuk kantor Pepabri serta Legiun
Veteran RI Kecamatan Secang. Meskipun demikian, bangunan bekas stasiun
ini nampak tidak terawat. Sebagian rangka atap dan daun pintunya sudah
lapuk, beberapa jendela ditutupi dengan papan kayu, di beberapa sudut
lantai stasiun juga nampak ditumbuhi rerumputan. Hal ini semakin
diperparah dengan digunakannya emperan stasiun sebagai tempat parkir
untuk truk gandeng yang berukuran cukup besar.
Di bekas stasiun ini, selain dijumpai bangunan bekas stasiun juga
dijumpai gudang stasiun dan deretan rel yang terbagi dalam 3 jalur.
Seperti kebanyakan tanah-tanah PT. KAI yang lainnya, di bantaran rel
stasiun Secang ini sudah banyak didirikan rumah-rumah permanen.
5.Stasiun Kranggan
Antara Stasiun Secang menuju Temanggung melewati stasiun kecil yaitu
Stasiun Kranggan. Stasiun Kranggan juga berfungsi mengangkut hasil bumi
masyarakat sekitar. Di stasiun ini juga pernah menjadi saksi
tergulingnya gerbong kereta yang terlepas dari lokonya. Peristiwa ini
membawa korban yang sangat banyak.
6.Stasiun Parakan
Stasiun Parakan merupakan stasiun awal dan akhir bagi kereta api jalur
Temanggung-Parakan. Pada masanya, stasiun ini memiliki peran penting
dalam pengangkutan tembakau dan hasil bumi lainnya.
Stasiun Parakan terlihat cukup catchy karena dicat dengan warna pink
alias merah muda. Bentuk bangunannya pun sangat istimewa apabila
dibandingkan stasiun-stasiun yang dikunjungi oleh tim DDS sebelumnya. Di
bagian depan sebelah kiri nampak ada bangunan tambahan untuk menambah
luasan ruang bekas stasiun yang saat ini digunakan sebagai Pos Pelayanan
Properti PT. KAI di Parakan.
7.Stasiun Kedu
Stasiun Kedu terlihat lebih bersih dan cukup terawat. Stasiun yang
terletak di pinggir jalan raya dan persawahan ini sekarang digunakan
sebagai Kantor Pepabri Kedu. Selain bentuk stasiun yang kemungkinan
sudah diubah lebih ‘modern’, bekas rel yang sudah diubah menjadi pagar
pembatas, terdapat pula alat pemberi sinyal yang terletak di bagian
tengah stasiun.
8.tasiun Temanggung
tasiun yang memiliki design sama dengan stasiun Parakan ini merupakan
stasiun yang kondisinya paling sejahtera dibandingkan stasiun yang lain.
Stasiun Temanggung atau yang sekarang disebut dengan Gedung Juang 45
ini sekarang digunakan untuk kantor salah satu instansi pemerintah di
Kabupaten Temanggung. Terdapat penambahan bangunan di sebelah kanan
stasiun yang dibangun menempel stasiun dan bentuk bangunannya
menyesuaikan bangunan stasiun sehingga tidak terlalu mencolok dan
mengesankan bahwa bangunan tsb adalah bangunan baru.
9.Stasiun Payaman
Stasiun Payaman terletak tidak jauh dari pasar Payaman. Bentuk bangunan
yang biasa dan juga papan nama stasiun yang telah dicat putih
menyamarkan bangunan eks stasiun ini. Jika diperhatikan dengan seksama,
mungkin malah akan dikira sebagai rumah tua biasa.
Stasiun ini sepertinya dimanfaatkan oleh warga untuk parkir kendaraan
karena di sebelah bangunan stasiun yang tadinya terbuka kini sudah
ditembok rapat dengan batu bata. Jejak spoor di sekitar stasiun masih
bisa ditemui dengan adanya rel yang masih tersisa di sana dan juga
palang besi yang konon digunakan untuk parkir spoor.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
nice posting. kalau bisa sekalian donk ceritain sejarahnya lebih seru lagi.
makasih....heeemmm kalau di ceritain sejarahnya bakaln panjang ceritanya
Posting Komentar