Ahad lalu [ 5 Oktober 2013 ] saya dan istri saya berkesempatan untuk jalan-jalan ke Alun-Alun Wates. Di sana sedang diselenggarakan Kulon Progo Expo, event tahunan yang dulu bernama Manunggal Fair dalam rangka memperingati HUT Kulon Progo ke-62.
Rencana awalnya sih cuma acara Mudik Sebulan Sekali ke Dusun Kadigunung,Hargomulyo,Kokap Kulon Progo. Namun karena sebelumnya saya sudah tahu bahwa di Alun Alun Wates sedang di selenggarakan Kulon Progo Expo jadi saya dan istri saya menyempatkan diri untuk datang ke Alun - Alun Wates tempat diselenggarakannya Kulon Progo Expo sekalian hunting foto maklum, baru dapet pinjeman kamera baru dari teman jadi demen jeprat-jepret.
Tapi sesampainya saya di sana, hmmm… tidak sesuai ekspektasi. Mulanya yang ada di benak saya, Kulon Progo Expo merupakan ajang pamer potensi daerah. Ternyata, stand potensi daerah hanya sedikit sekali dan sepi pengunjung. Yang ramai justru beratus-ratus stand komersil seperti baju-baju, mobil mewah, aksesoris, dan wahana permainan untuk anak-anak.
Tadinya saya juga berpikir Kulon Progo Expo hanya akan berisi all about Kulon Progo saja. Ternyata tidak, bahkan termasuk penganan yang dijajakan. Lucunya, banyak banget penjual kerak telor asli Betawi di sini. Malah, “geblek” makanan khas Kulon Progo tidak saya dapati. Ada juga penjual poci teh asli Tegal.
Ckckck, kalau begini ceritanya, mana “Kulon Progo”-nya? Pantas saja di Harian Jogja dikatakan bahwa warga menilai panitia penyelenggara mengabaikan instruksi Bupati tentang konsep bela dan beli.
Capek muter-muter, akhirnya saya dan istri duduk - duduk sambil nonton band ska tipe-x yang lagi perform di alun - alun wates.Sekitar jam setengah 7 malem, atas pertimbangan jarak rumah dan alun-alun yang cukup jauh, kami putuskan untuk pulang.
Suasana depan panggung 30 menit sebelum tipe-x perform
Tipe - X lagi meet and greet
Suasana depan panggung 10 menit sebelum tipe-x perform
Video Perform Tipe-X
Sekian sedikit cerita dari Kulon Progo.
0 komentar:
Posting Komentar