Kamis, 02 Mei 2013

Menyikapi Istri Yang Kurang Bersyukur

Istri-istri itu akan selalu merasa kurang jika menerima pemberian dari suami, meskipun sang suami sudah bersusah payah untuk mendapatkan demi istri dan anak-anaknya.

Rasulullah bersabda :“Allah Maha Besar berkah-Nya lagi Maha tinggi tidakakan mau melihat seorang yang tidak bersyukur kepada suaminya, padahal ia tetap memerlukannya” (HR Nasa’i)
Yang dimaksud dengan istri yang tidak mau mengakui segala yang diberikan suami kepadanya walau sebesar apapun. Segala yang diterima dari suaminya dianggap remeh. Dan tidak pernah mau menyatakan ucapan-ucapan yang menunjukkan rasa terimakasih kepada suami. Yang selalu dilontarkan bahwa dirinya selalu berkekurangan dan suaminya tidak pernah mau mencukupi apa yang menjadi keinginannya.

Terbiasa Manja

Sikap istri semacam ini barangkali karena adanya perlakuan dari orang tuanya pada masa lalu yang selalu memanjakan dengan kemewahan dan kecukupan. Keadaan tersebut selalu membayanginya sampai ia berumah tangga. Pada saat harus berdiri sendiri dan lepas dari orang tuanya, ternyata ia mendapatkan seorang suami yang tidak dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhannya dan memanjakannya. Apalagi jika perkawinannya tidak disetujui oleh orang tuanya, maka segala fasilitas yang didapat sebeleum pernikahan tidak lagi diperolehnya.

Jerih Payah Suami Selalu Sia-sia

Ketika suami tidak mampu memberikan apa yang diinginkannya, istri menganggap segala pemberian suami tidak ada artinya walaupun suami telah berjuang untuk dapat memberikan yang terbaiuk.Misalnya contoh-contoh berikut dapat memudahkan menggambarkan perbedaan fasilitas ketika masih berada dibawah naungan orang tua dan setelah berdiri sendiri dengan suaminya :

- Selama dengan orang tuanya biasa hidup mewah, sering berekreasi dengan mobil pribadi yang nyaman. Tapi setelah berumah tangga hanya bisa menggunakan angkutan umum. Walau suami sudah berupaya agar dia dapat berwisata, ia sering membanding-bandingkan keadaan sekarang dengankeadaan semasa dengan orang tuanya yang memang tidak berarti sama sekali.

- Segala peralatan rumah tangga seperti kompor gas, mesin cuci, oven dan lainnya tersedia semasa dengan orang tuanya. Tapi ketika ia sudah berkeluarga sendiri semua itu tidak didapatkan, yang ada hanya kompor minyak tanah dengan suasana kesederhanaan. Hal ini membuat dirinya sering ia banding-bandingkan dengan keadaan semasa bersama orang tuanya yang sudah tentu tidak berarti pa sama sekali bagi dirinya.

- Karena persaingan antara saudara-saudara yang telah berkeluarga dan kecukupan, ia sering menyampaikan perkataan yang meremehkan suami di hadapan saudara-saudaranya, misalnya “Suami saya tidak pernah dapat memberikan barang-barang yang berharga ata dapat saya banggakan”. Pernyataan semacam ini menunjukkkan pengingkaran terhadap jerih payah suami yang berusaha membahagiakan kehidupan rumah tangga sesuai dengan tingkat kemampuan.

Perbedaan level

Selain itu, faktor pendorong istri meremehkan suami barangkali karena pendidikan istri lebih tinggi dan pendapatan yang jauh lebih besar dari pada suami. Hal-hal semacam inilah yang membuat dirinya memandang remeh kalau diberi uang belanja dari suaminya yang hanya berjumlah lebih rendah dari penghasilannya. Jerih payah suaminya kurang dipandang hanya dengan sebelah mata, bahkan mungkin diacuhkan sama sekali.

Istri tipe pengingkar kebaikan ini akan menimbulkan kerugian-kerugian dalam rumah tangga suaminya seperti :
- Timbul ketegangan hubungan antara suami-istri, karena suami kesal dan jengkel atas sikap yang meremehkan segala upaya dirinya untuk kesejahteraan keluarga.

- Akibat ketegangan semacam ini anak-anak pun ikut merasakan suasana tidak harmonis dan tentram dirumah sehingga kemungkinan mereka lebih senang mengikuti pola hidup liar diluar rumah.

- Istri dibayangi rasa oleh stres dan mengalami gangguan mental karena sering melihat suami menunjukkan kejengkelan dan kemarahan yang mungkin tidak dipahami sebab-sebabnya. Suasana seperti ini dirasakan oleh istri sebagai suatu permusuhan yang mengganggu ketenangan dirinya.

- Suami mungkin akan berpaling kepada wanita lain yang dapat memberikan keteduhan dan ketenangan disamping memberikan penghargaan dan pujian sehngga harga dirinya menjadi terangkat. Hal semacam ini bisa merenggangkan hubungan dan jika berkelanjutan, suami dapat terjerat pada wanita lain dan menjauhi istri dan keluarganya.

Solusi

Mengetahui dampak-dampak seperti ini istri yang merasa dirinya sering mengingkari kebaikan suaminya seharusnya berupaya untuk menghilangkan perilaku tersebut dengan cara-cara :

- Mendekati orang-orang yang dapat memberi nasehat dan bimbingan agama agar ia dapat memahami tuntunan agama mengenai perilaku istri yang baik.

- Memperhatikan dan mengamati kehidupan keluarga-keluarga yang senasib lebih baik atau beruntung dari pada dirinya dan berdialog dengan para istri mereka, sehingga mendapatkan pelajaran dan pengalaman dari para istri yang hidup dalam kekurangan tetapi menghargai dan memuji jerih payah suami.

- Berkonsultasi dengan para ahli agar mendapatkan jalan bagaimana menghargai upaya-upaya suami yang selama ini selalu diremehkan.

Sebaliknya bagi suami yang mempunyai istri tipe pengingkar ini dapaet melakukan berbagai upaya untuk menghadapi dan menyadarkannya agar perilakunya yang tidak terpuji dapat dihilangkan. Suami memberi peringatan kepada istri bahwa perilaku semacam ini bisa menyebabkan kelak masuk neraka seperti apa yang telah disabdakan Rasulullah SAW :

Aku pernah melihat neraka. Tiba-tiba kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, yaitu karena mereka tidak tahu berterimakasih kepada suami. Andaikan engkau (suami) berbuat baik kepada seseorang di antara mereka setahun, kemudian ia melihat cela padamu, ia akan mengatakan :’ Saya tak pernah sama sekali melihat kebaikan dati dirinya..”(HR Bukhari)

Suami juga mengingatkan bahwa perbuatan tersebut sangat menyakitkan hatinya, merusak prestasi dan kredibilitas kerja. Sikapnya membuat anak-anak juga bisa tidak menghormati ayahnya yang berakibat gangguan mental dan menimbulkan beban stres.

Oleh karena itu, istri dianjurkan agar senantiasa menerima kenyataan dan menyadari realita agar hidupnya penuh dengan ketenangan dan ketentraman, sehingga suami dan anak-anak dapat merasakan adanya keharmonisan dalam rumah tangga.

Istri juga dinasehati agar mau berlatih menghargai kebaikan suami dengan melihat nasib orang yang lebih bawah dan tidak melihat orang-orang yang diatasnya. Dengan usaha- usaha ini, insya Allah ia kelak menjadi sadar bahwa ternyata ia masih lebih beruntung dari pada orang-orang lain yang hidup dalam kekurangan dan kemiskinan.

Dengan kesungguhannya mau melihat perbandingan antara dirinya dengan orang-orang yang lebih bawah, kemungkinan besar hatinya akan tersentuh untuk mengakui dan mensyukuri jerih payah suaminya dalam memberikan banyak kebaikan kepada dirinya.


SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar