Pages

Senin, 16 Juli 2012

Teledor Banget, Sih?

Teledor Banget, Sih?



Duh kenapa sich masih saja sulit bagiku tuk ngilangin sifat teledorku........sebel juga rasanya padah dah berusaha dari dulu kok yaaaa belum ada perubahan yang berarti.....malu rasanya sama istriku karena terus2an diomeli perihal sifat teledor yang ada pada diriku ini Huuuuuuffft

--------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam enam bulan terakhir, Tria sudah tiga kali ganti ponsel. Bukan karena pencopet yang makin lihai atau Tria selalu lewat tempat rawan, masalahnya ada pada keteledoran Tria. Ponsel pertama rusak karena secara nggak sengaja terendam bersama cucian lain, pasalnya Tria lupa mengeluarkannya dari kantong celana sepulang kuliah.

Nasib ponsel kedua nggak kalah ironis, Tria menjatuhkannya di taksi. Meski sudah dilacak, nggak ada hasilnya. Apalagi Tria juga lupa nomor taksi yang ditumpanginya. Sementara ponsel ketiga hilang karena Tria lupa membawanya keluar dari wartel. Saat sadar besoknya, ponsel tersebut sudah raib.

Di sekitar kita, atau malah kita sendiri, nih, ada juga sosok ceroboh seperti Tria. Kebiasaan ini jangan dicuekin, tapi sekuat tenaga harus dihilangkan. Karena sama seperti kebiasaan buruk lainnya, teledor juga bisa kita atasi, kok!

Rugi sendiri


Ketinggalan tugas, ketumpahan kopi, kehilangan ponsel atau keteledoran lain, seringnya, nih, membuat kita rugi sendiri—kerugian kecil sampai skala besar. Robbie Turner (James Mc Avoy) dalam film Atonement, misalnya, gara-gara mengirim surat cinta yang salah akibatnya pun berbuntut panjang. Nggak cuma dipisahkan dari kekasihnya Cecilia (Keira Knightley), dia juga kehilangan beasiswa sekolah kedokterannya.

Menurut Fifi Maila, psikolog sekaligus dosen YAI, seseorang menjadi teledor lebih karena kebiasaan. “Dia tidak mau mengingat apa yang harus dilakukannya. Awalnya, sih, nggak sengaja, tapi karena nggak mau belajar dari kesalahannya, akhirnya hal itu berulang,” ujar Fiifi.

Buru-buru, sih!


Sesuai artinya dalam bahasa asing—careless, teledor adalah sikap kurang hati-hati. Biasanya, nih, menurut Fifi, sifat dasar orang yang teledor adalah serba terburu-buru, mudah cemas, dan panik. Akibatnya, tindak-tanduknya jadi asal. “Karena ingin cepat menyelesaikan sesuatu, seseorang mengesampingkan kesempurnaan dan kerapian, jadinya ceroboh,” jelas Fifi.

Selain karena ingin cepat selesai, kita juga bisa jadi teledor karena menganggap remeh sesuatu. Nggak perlu jauh-jauh, contohnya kerjaan kita sehari-hari. Sebagai sekretaris, mengetik surat sudah menjadi rutinitas kita. Berhubung terbiasa menggunakan template surat lama, ketika membuat surat baru kita malah lupa mengganti tanggallah atau nomor surat. Hal yang kelihatan sepele, namun akibatnya cukup fatal, tuh!

Solusi = Hindari stres


Kita sadar, nih, kalau termasuk orang yang teledor. Kita ingin banget berubah, tapi harus mulai dari mana, ya? Menurut Fifi, kita harus mencari tahu dulu, apa penyebab kita jadi teledor. Misalnya saat stres kita mudah lupa atau panik, berarti kita harus lebih siap dalam segala hal. Sebut saja saat mau keluar kota, berarti kita packing, deh, jauh-jauh hari.

Kita juga bisa mengatasi kecerobohan kita dengan memandang segala sesuatu sebagai tantangan, sehingga kita pun bakal bersungguh-sungguh mengerjakannya. Bila perlu, tempel 'peringatan kecil' di tempat-tempat yang sering kita lihat. Contoh, kita sering lupa mengancing resleting, tempel note kecil di meja rias dengan tulusan “Jangan lupa kancing resleting!” Percaya, deh, pelan-pelan kebiasaan ini bisa kita hilangkan.

Perlu motivasi


Kadang-kadang orang baru mau berubah karena kritik dan masukan dari orang sekitarnya. Jadi, nih, kalau pacar, teman atau rekan kerja kita yang teledor, jangan dibiarin, tuh, tapi beri motivasi agar mereka berubah. Setiap ada kesempatan ingatkan mereka akibat dari keteledorannya di masa lalu. Sekali, dua kali mungkin mereka sebal dan menganggap kita bawel.

“Beri masukan positif yang juga memberikan solusi. Misalnya, nih, 'Biar kamu nggak lupa, lain kali buat catatan saja atau reminder di ponsel'. Ini jauh lebih efektif daripada kita mencap atau menjuluki mereka si ceroboh atau teledor,” saran Fifi. CC


http://www.citacinta.com/whats.hot/05/006/006/267


Definisi 'teledor'


Adjective


  1. 1 lalai; lengah, malas-malas; tidak memenuhi kewajiban; 2 kurang rajin (belajar dsb); agak kurang maju (pelajarannya); 3 agak kendur atau tidak sebagaimana mestinya dl hal membayar utang, mengangsur, dsb; 4 ark bengal (untuk memaki);
    me·ne·le·dor·kan v melalaikan; tidak mempedulikan (kewajiban, pekerjaan, dsb);
    ke·te·le·dor·an n perihal teledor; kelalaian; kelengahan; kemalasan; kelambatan (membayar dsb)

http://www.artikata.com/arti-353799-teledor.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar