Setelah bertahun mencari akhirnya ketemu juga nama barat binatang kuwaci ini, yang orang Jawa bilang Kamitetep (tetep ngapain?). Ya, binatang ini bisa kita temui menempel di dinding atau tempat-tempat yang lembab.
Kamitetep (tetep ngapain?), merupakan larva dari sejenis ngengat yang bahasa biologinya adalah Phereoeca uterella, yaitu sejenis ngengat dalam family Tineidae. Orang Amrik nyebutnya household casebearer.
Katanya om wikipedia, ngengat ini yang betina berperawakan lebih besar
daripada yang jantan, dengan rentang sayap yang betina hingga 13mm
sedangkan jantan lebih langsing dengan rentang sayap sampai 9mm. Betina
ngengat ini kalau bertelur bisa sampai 200 butir berwarna biru pucat
di tempat-tempat yang terlindung.
Larva ngengat ini
membuat sebuah wadah pelindung dari sejenis sutra dengan campuran bahan
lain seperti tanah dan pasir untuk kamuflase. Berbentuk menyerupai
biji labu, atau biasa kita sebut kuwaci. Wadah ini mempunyai "pintu"
dua arah, sehingga larva dapat berbalik arah melalui dalam wadah.
Sepertinya makanan pokok dari spesies ini adalah benang sutra, terutama
dari jaring laba-laba, termasuk juga bekas wadah ngengat lainnya.
Disebutkan juga bahwa mereka memakan kain wol sehingga bisa disebut
sebagai hama rumah tangga.
Bulu Gatal
Kamitetep (tetep ngapain?)
dapat menyebabkan gatal-gatal tak terkira ketika bulu binatang ini
menyengat kulit manusia. Bahkan kalau digaruk bekasnya akan menghitam,
bukan memerah, katanya sih sampe berhari-hari. Ciri-cirinya biasanya
seperti ini:
- Langsung terasa gatal dan kemerahan
- Beberapa saat ada bentolan dan bintil kecil yang mengandung air
- Terasa seperti ada duri kecil yang membuat sengkring-sengkring bila digaruk
- Kalau sudah digaruk, rasanya tidak mau berhenti untuk menggaruknya
- Dalam jangka waktu lama, apabila digaruk kulit tersebut akan berwarna kehitaman dan sulit untuk dihilangkan
Secara tradisional, ada berbagai cara pengobatan:
- Pake lakban yang ditempelkan pada bulu yang menempel tersebut, pastikan merekat kuat dan kemudian lepaskan lakban tersebut. Kalau masih terasa sengkring-sengkring, ulangi dengan menggunakan lakban baru, karena yang udah kepake daya rekatnya kurang, sampai rasa sengkring-sengkring tersebut hilang. Cara ini khusus jika bulu Kamitetep (tetep ngapain?) menyengat di daerah kulit yang tidak berambut (daripada rambut Anda ikut tercabut :p)
- Ditempeli kapas yang sudah dicelup minyak tanah
- Ditempeli kapur sirih yang sudah dilarutkan air
Ciri-Ciri Kamitetep :
1. Berbentuk tipis, gepeng menyerupai kwaci
2. Berwarna kecoklatan
3. Menempel di dinding atau lantai
4. Menyukai suasana lembab, berdebu dan kurang sinar matahari
5. Semakin dilihat semakin diam, tapi kalau tidak dilihat tahu-tahu sudah pindah tempat dan berkembang biak
Ciri-Ciri terkena Kamitetep :
2. Berwarna kecoklatan
3. Menempel di dinding atau lantai
4. Menyukai suasana lembab, berdebu dan kurang sinar matahari
5. Semakin dilihat semakin diam, tapi kalau tidak dilihat tahu-tahu sudah pindah tempat dan berkembang biak
Ciri-Ciri terkena Kamitetep :
1. Langsung terasa gatal dan kemerahan
2. Beberapa saat ada bentolan dan bintil kecil yang mengandung air
3. Terasa seperti ada duri kecil yang membuat sengkring-sengkring bila digaruk
4. Kalau sudah digaruk, rasanya tidak mau berhenti untuk menggaruknya
5. Dalam jangka waktu lama, apabila digaruk kulit tersebut akan berwarna kehitaman dan sulit untuk dihilangkan
Cara Mengurangi Rasa Gatal :
1. Bila terkena langsung ditempeli perekat/Lakban yang dapat merekat kuat minimal 6 jam
2. Tarik perekat sekuat-kuatnya agar bulu yang membuat sengkring-sengkring bisa ikut dalam perekat tersebut. Bila belum berhasil diulang lagi sampai tidak terasa sengkring-sengkring lagi
3. Usahakan yang daerah yang terkena gatal tidak bergesekan, karena hal ini bisa menimbulkan rasa gatal yang harus digaruk
4. Untuk mengurangi rasa gatal dapat memakai balsem, obat gatal
5. Diiris sedikit untuk menghilangkan bagian yang bentol trus diberi obat luka
Pengobatan Cara Tradisional pada daerah yang gatal :
1. Di tempeli kapas yang sudah diberi Minyak Tanah
2. Di tempeli injet/kapur sirih yang sudah dicampur air
Semoga bermangfaat
Sumber:
- http://en.wikipedia.org/wiki/Phereoeca_uterella/
- http://kamitetep.blogspot.com/
- http://pqrmlg.blogspot.com/2012/02/kamitetep.html
0 komentar:
Posting Komentar