Senin, 21 Mei 2012

Sebuah Pernikahan



matanya penuh makna..
menunduk namun tak malu..
merenggut namun tak marah..
tangan gemetar namun tak sakit..
keringat keluar namun tak lelah..

apa gerangan risau hatinya..
merasakan ketenangankah..
kesedihankah..
kekesalankah..
atau sepercik beban..


kulihat kembali ia dalam diam..
kini matanya berbinar..
ketika lelaki disebelahnya mulai membuka bibirnya..
tangannya mengepal erat..
menunduk malu..
berdiam, mencekam, hening..
sekali lagi kutanya, ada apakah gerangan..

aku tau hatinya bergejolak..
pikiran itu tak karuan..
kebahagiaan yang kini merengkuh jiwanya..
mengajaknya menemukan sebuah cinta yang sebenarnya..
menemukan sebuah keluarga kecil yang dia impi-impikan..
dia tersenyum.. dia mengembangkan bibirnya semakin tertarik keatas..

Kini sebuah tangan mencengkeramnya..
tubuh kekar telah menguatkan langkahnya..
ia tak sendiri kini..
ikatan suci itu menyatukan hatinya..
Ijab Qabul itu mengikat batin, jiwa dan raganya..
antara perbedaan yang berbuah kejutan..
atas segala kehidupan dan cinta penuh ketulusan..
ya.. Sebuah Pernikahan..

Sumber Puisi

0 komentar:

Posting Komentar