Jam 05.00 bangun pagi terus mandi lalu sarapan bubur ayam di WARJO [ warung burjo ] lalu meneruskan perjalanan menuju Jl. Jlagran Lor hingga bertemu dengan ex jalur keluar dari stasiun Tugu YK yang melintas di jl. Jlagran Lor.
Peta Route
Kemudian perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan Letjen Suprapto hingga sampai ke stasiun Ngabean. Sebelum ke stasiun Ngabean, kami berhenti untuk melihat ex sinyal masuk stasiun Ngabean dari arah Yogya. Bangunan stasiun Ngabean sendiri sekarang telah menjadi kantor UPTD Parkir Pemkot Yogyakarta, sehingga kondisinya bagus. Dan di bangunan sta Ngabean juga masih terdapat tulisan Ngabean +100. Emplasemen stasiun Ngabean sendiri sangatlah luas, kemungkinan ada 4 sepur. Tetapi sekarang telah menjadi taman parkir bus wisata.
ex sinyal masuk stasiun Ngabean dari arah Yogya
Ngabean Station
ex sinyal keluar dan sinyal masuk dari arah Bantul di depan halaman kantor kelurahan ngampilan [ Sebelah Utara ]
ex sinyal keluar dan sinyal masuk dari arah Bantul di sebelah selatan kantor kelurahan Ngampilan
Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menuju arah selatan menyusuri Jl. Wakhid Hasyim. Di sebelah selatan stasiun Ngabean, tepatnya di halaman kantor kelurahan Ngampilan dan sebelah selatan kantor kelurahan Ngampilan , juga masih terdapat ex sinyal keluar dan sinyal masuk dari arah Bantul. Kondisi rel telah tertimbun tanah dan bangunan.
Sesampainya di Jokteng, jalan rel agak menikung. Dan disinilah dulu pernah terdapat ex percabangan rel ke arah Kotagede yang sejak jaman Jepang telah dicabut.
Podjok Beteng Kulon
Kemudian kami melanjut ke arah selatan menuju Jl. Bantul, disini sisa-sisa rel masih kadang-kadang terlihat menyembul di sisi barat jalan. Kemudian di depan Bursa Agro Jogja, terdapat ex bangunan Stasiun Dongkelan.
ex bangunan Stasiun Dongkelan
Perjalanan saya lanjutkan lagi hingga melewati jalan Ring Road Selatan. Di Jl. Bantul Km. 5,5, rel membelok masuk menikung ke arah barat menuju perkampungan di desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan.Kemudian rel melewati sebuah sungai dan terdapat jembatan sungai Winongo yang sekarang di bagian tengahnya sudah di beton untuk sekarang menjadi tempat penyeberangan orang. Setelah 200 meter, kemudian terdapat stasiun Winongo yang sekarang telah menjadi rumah penduduk. Bangunan stasiun ini sangat mudah dikenali dengan ciri khas lubang ventilasi berbentuk bulatan besar. Selain itu juga terdapat ex tiang-tiang telegraf di sekitar stasiun. Di stasiun ini juga terdapat ex percabangan ke PG Madukismo. Di sebelah timur stasiun terdapat rumah khas DKA. Emplasemen stasiun Winongo sekarang telah menjadi pekarangan dan sawah. Sisa-sisa rel terlihat berserakan.
Rel yang melewati sebuah sungai dan terdapat jembatan sungai Winongo
Stasiun Winongo Bagian Depan
Stasiun Winongo Bagian Belakang
Sisa-sisa rel yang terlihat berserakan.
Kemudian kami berjalan ke arah selatan dan rel mulai berada di samping jalan raya Bantul kembali. Sisa-sisa rel masih tampak menyembul di tepi jalan aspal. Di depan pintu gerbang Kasongan, terdapat persilangan dengan jalan rel lori. Kemudian kami jalan terus ke selatan hingga sampai di ex stasiun Bantul.
Stasiun Bantul terletak di sebelah selatan pasar Bantul, dan berada di sisi timur jalan raya. Bangunan ex stasiun Bantul juga sangat mudah dikenali seperti halnya stasiun Winongo dan berada di tengah-tengah kota Bantul. Bangunan ex stasiun Bantul ini sekarang menjadi warung makan dan bengkel motor. Sedangkan emplasemennya sendiri telah menjadi jalur lambat, dan sisa relnya tentu saja sudah tertimbun aspal.
pintu gerbang Kasongan
ex stasiun Bantul
Kemudian perjalanan saya lanjutkan lagi ke arah selatan, kurang lebih 3 Km selatan stasiun Bantul akan bertemu dengan perempatan Palbapang, dan belok ke kiri (ke arah barat) 200 meter akan bertemu dengan ex stasiun Palbapang. Bangunan ex stasiun Palbapang ini sekarang telah menjadi kantor Veteran RI Bantul dan pos DLLAJR, sedangkan di emplasemen stasiun Palbapang sekarang telah menjadi tempat parkir bis atau termina bis palbapang. Di sebelah utara stasiun Palbapang terdapat bangunan rumah dinas DKA. Terdapat sisa-sisa pompa air manual juga, berarti dulu terdapat menara air di stasiun ini, akan tetapi tidak ada lagi sekarang.
ex stasiun Palbapang
Prasasti yang menunjukkan bahwa terminal palbapang bantul di bangun di bekas/eks stasiun KA palbapang.
Kamis, 11 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Sayang banget ya dimanfaatin begitu nanti klo mo diaktifin lg gimana
Di Aktifin Lagi? Kayaknya Ngga Mungkin Dech
Posting Komentar